Tuesday, July 14, 2015

Ginger Cookies aka Kue Jahe Berempah Favoritnya Babe ^_^

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum..


Sebelumnya saya meminta maaf karena postingan kue keringnya mepet banget waktunya dengan hari lebaran. Saya tau bunda juga sibuk dengan persiapan lebaran dan persiapan kue kering untuk lebaran mungkin lebih baik disiapkan agak jauh sebelum lebaran. Tapi akhir-akhir ini saya disibukkan dengan beberapa hal, salah satunya adalah persiapan mudik, jadi walaupun ginger cookies ini saya buat pada hari yang sama dengan black nastar, tapi saya baru bisa mempostingnya 3 hari setelahnya. Ini pun baru bisa saya persiapkan malam sebelumnya sembari menunggu cucian yang direndam dalam pewangi untuk dijemur ^_^, fuih (sambil lap keringat dikening) 2 hari ini adalah hari yang melelahkan bagi saya. Tapi meskipun postingan ini rada telat, saya berharap ini tetap bermanfaat dan bisa dipraktekkan di rumah.



Ginger cookies ini adalah favorit babe saya. Babe disini artinya ayah/bapak ya pemirsah (seperti panggilan bapak dalam bahasa Betawi), entah sejak kapan kami memanggil beliau dengan sebutan babe, hal itu terjadi secara spontan saja. Tapi memang di keluarga saya punya panggilan sendiri-sendiri, dan yang paling suka mengubah nama panggilan seseorang adalah adik saya Ira. Ada-ada saja nama panggilan yang dia berikan untuk semua orang yang dia kenal, dan biasanya yang lain akan mengikutinya dan nama itupun jadi nama panggilan mereka hihi.. Dikeluarga kami, bapak dipanggil babe, mamak disebut kanjeng mami, kakak saya mas Agus mempunyai panggilan metegus atau terkadang toke (karena kakak saya memiliki toko yang menjual helm, ban, oli, acesoris dll.), adik saya memiliki nama panggilan mbot, suami saya dipanggil banteng tse dan saya sendiri dipanggil genyeng (ini memang panggilan saya dari kecil karena dulu saya endel alias centil tapi sekarang sudah tobat hahaha..). Lain lagi kalau dihp, nama kontak mas Agus menjadi wedus gembel karena dulu dia sering nggak mandi pagi, Ira dinamakan Gajah Guling karena badannya yang gemuk, dan saya dinamakan preman pasar karena saya dulu pernah makan kue sambil mengangkat sebelah kaki ke atas kursi plus kegemaran saya dulu yang suka menggunakan kalung dan gelang dari tali (dengan mata kalung berupa daun ganja), kebayang kan?? hehehe... dan sontak mereka berkomentar kalau saya mirip preman cuman kurang rokoknya doang wkwkwkwk... Karena sudah terbiasa dengan panggilan ini, kami merasa agak aneh kalau memanggil dengan nama sebenarnya. Tapi dengan nama-nama sebutan ini membuat kami menjadi lebih akrab ^_^.


Well kembali ke resep kue kering yang akan saya posting. Jika anda tau biskuit dengan merk Verkade rasa jahe dan kayu manis, maka rasa dari kuker ini mirip banget. Inspirasinya memang dari biskuit Verkade, dan karena babe suka banget biskuit ini, maka saya mulai penasaran bagaimana cara membuatnya. Browsing punya browsing, akhirnya saya menemukan resepnya di blog Just Try and Taste punyanya mbak Endang (thanks for sharing mbak Endang ^_^). Ini kali kedua saya membuat kue ini, sebelumnya kami pernah membuatnya saat lebaran tahun lalu. Membuat kue ini sangatlah mudah, nggak jauh beda dengan proses pembuatan kuker pada umumnya. Resepnya saya ikuti punyanya mbak Endang (karena mbak Endang melakukan beberapa perubahan dari resep aslinya, resep versi mbak Endang bisa dilihat disini http://goo.gl/4czkgC), kecuali penggunaan bubuk cengkeh yang saya skip karena tidak punya. Secara keseluruhan bahan-bahan untuk membuat kue kering ini cukup mudah ditemui di toko-toko terdekat (yang penting anda jangan mencarinya di stationary ya, sampe nenek-nenek jenggotan juga nggak bakalan nemu hehe..). Okeh berikut resep dan prosesnya.


Bahan: 

  • 280 gram tepung terigu serbaguna (saya menggunakan tepung terigu kunci biru)
  • 165 gram margarin, suhu ruang
  • 100 gram gula palem (resep asli tidak ada)
  • 100 gram gula pasir (resep asli 200 gram)
  • 1 buah telur, suhu ruang
  • 1 sendok teh air
  • 60 ml molasses (saya tidak pakai, saya ganti dengan 100 gram gula palem)
  • 2 sendok teh jahe bubuk, saya menggunakan 2 sendok teh jahe segar parut
  • 1 sendok teh baking soda (saya tidak pakai, saya ganti dengan baking powder)
  • 1 sendok teh baking powder (resep asli tidak ada)
  • 3/4 sendok teh kayu manis bubuk
  • 1/2 sendok teh cengkeh bubuk
  • 1/4 sendok teh garam
  • 2 sendok teh gula pasir untuk taburan


Cara Membuat:
  1. Panaskan oven suhu 175'C. Siapkan loyang, alasi dengan kertas kue atau baking sheet. Sisihkan. Jika tidak punya kertas baking, olesi loyang dengan margarin tipis aja karena jika terlalu tebal, kue akan bergeser.
  2. Di mangkuk besar aduk jadi satu bahan-bahan kering: tepung terigu, kayu manis bubuk, cengkeh, garam, baking powder, hingga tercampur rata.

  3. Di mangkuk mixer, kocok margarine dan gula hingga warnanya menjadi terang dan lembut. Masukkan telur, kocok hingga tercampur rata, masukkan air dan jahe. Kocok hingga rata. Matikan mixer.
  4. Secara perlahan dan bertahap masukkan campuran tepung terigu, aduk dengan menggunakan spatula hingga rata.

  5. Bentuk adonan menjadi bola-bola. Kemudian gulingkan adonan ke dalam gula pasir. Atau cetak dengan sendok sayur seperti yang saya lakukan, letakkan adonan diatas kertas kue/baking sheet kemudian adonan sedikit ditekan agar permukaannya agak rata, kemudian taburi dengan gula pasir pada permukaannya. Beri jarak antar kue, karena kue akan melebar ketika dipanggang.

  6. Panggang selama 8 hingga 10 menit, kemudian keluarkan dari oven, biarkan dingin selama 5 menit. Ketika panas kue masih agak sedikit empuk. Biarkan dingin sempurna di rak kawat. Masukkan ke stoples yang tertutup rapat.

Happy baking ^_^..



No comments:

Post a Comment

//--tambahan anti ctrl+p //--Eof