Thursday, July 2, 2015

Gudeg Yogya Komplit, Makan Sampai Puas...!!!

Bismillahirrahmanirrahiim, Assalamu'alaikum ^_^


Ini kali ke 2 saya membuat gudeg, waktu pertama kali buat alhamdulillah sukses dan suami suka. Dulu buatnya karena ada beberapa yang akan bertamu ke rumah, tapi karena suatu alasan mereka akhirnya menunda kedatangannya. Padahal waktu itu saya sudah menyiapkan gudeg dalam jumlah yang nggak sedikit plus perjuangan ekstra ketika membuatnya, tapi yah mau gimana lagi. Akhirnya gudegnya kami makan sendiri dan baru habis dalam waktu 3 hari, kebayang kan makan dengan menu yang sama selama 3 hari. Waktu itu dalam hati saya berjanji nggak bakalan makan gudeg lagi seumur hidup (lebay) karena saya eneg. Tapi janji tinggal janji, waktupun berlalu dan saya kangen juga dengan makanan ini. Akhirnya kebetulan pas ada janji ketemuan dengan salah satu teman suami, kami memilih untuk bertemu disalah satu warung gudeg langganan sekalian sarapan. Di warung itu gudeg plus nasi dibandrol dengan harga yang lumayan (menurut saya), tapi memang disana merupakan gudeg yang paling enak diantara penjual gudeg yang lain yang pernah saya cicipi di
daerah Mataram. Meskipun begitu ada sedikit rasa berat dihati (dan dikantong ^_^) saya karena dengan harga untuk 3 porsi, saya bisa buat gudeg sendiri untuk 7-8porsi (hehehe... maklum pikiran ibu RT ya kayak gitu deh..).

Gudeg memang sudah terkenal merupakan makanan khas Yogyakarta yang pada umumnya terbuat
dari nangka yang masih muda, namun ada juga gudeg yang terbuat dari manggar (bunga kelapa). Jika anda menemuai gudeg selain di Jogja maka sebenarnya bahannya hampir sama, yang membedakan adalah jenis pelengkapnya saja. Gudeg memiliki rasa yang manis dan berwarna merah kecoklatan. Gula merah selain memberikan rasa manis pada gudeg, juga digunakan sebagai penambah warna. Untuk menghasilkan warna yang agak gelap, biasanya digunakan daun jati (baru tau kalau daun jati bisa jadi pewarna? kita sama kalau begitu hihihi..), namun jika kesulitan mendapat daun jati, beberapa resep menganjurkan untuk memakai larutan teh sebagai penggantinya. Waktu pertama kali buat gudeg saya menggunakan teh hitam (Sariwangi), dan yang kedua ini saya memakai daun jati hasil perjuangan suami gerasak gerusuk di tanah kosong yang penuh dengan semak ^_^. Hasilnya menurut saya sama saja, mau pake teh atau daun jati tidak masalah karena tidak mempengaruhi rasa. Untuk bumbu gudegnya ternyata nggak sulit kok, saya yakin semua sudah tersedia di dapur bunda.
Dalam resep referensi saya (yaitu blognya mb Diah Didi yang bisa dilihat disini http://goo.gl/wuUtrd), bumbu gudeg dan opor ayamnya ternyata sama. Jadi untuk menghemat
waktu, buat aja bumbunya sekalian kemudian dibagi.


Yang disebut gudeg adalah sayur nangka mudanya ya, sedangkan gudeg komplit ada tambahan lauknya yaitu opor ayam, sambal kerecek+tempe+kacang tolo, dan telur. Telurnya bisa dimasak bersama gudeg (dengan direbus terlebih dahulu) atau bisa dimasak bersama dengan opor. Karena ketiganya (gudeg, sambal kerecek dan opor) memerlukan santan, maka anda perlu menyediakan santan yang agak lumayan. Saya biasanya menggunakan santan encer untuk gudegnya, santan kental untuk opornya karena kuahnya akan dijadikan areh yang disiram di atas gudeg, dan santan encer untuk sambal kereceknya. Untuk pembuatan gudeg yang kedua ini saya skip penggunaan santan dari sambal kerecek supaya tidak terlalu eneg, tapi ternyata saya lebih menyukai versi yang diberi santan. Membuat gudeg tidaklah sulit, hanya saja kita harus memasak gudegnya dengan api kecil selama minimal 4 jam atau lebih hingga santan benar-benar menyusut. Kita tidak perlu mengaduknya terlalu sering, cukup sesekali saja ketika melakukan pengecekan, cukup dicek 1 jam sekali yang penting jangan ditinggal tidur ya.. Gudeg akan lebih nikmat jika diinapkam semalaman, jadi anda bisa
membuat gudegnya hari ini dan esoknya membuat opor dan sambal kereceknya. Untuk membuat
gudeg komplit yang sukses, berikut beberapa tipsnya:

  • Pastikan nangka yang digunakan masih muda
  • Gunakan ulekan menual (jangan blender) untuk menghaluskan bumbu, karena akan memberikan rasa yang lebih sedap
  • Agar lebih mudah, ngulek bumbu harus satu persatu ya, caranya uleg dulu ketumbar yang diberi sedikit garam, setelah halus baru masukkan bawang putih, haluskan lagi, lalu masukkan kemiri dan haluskan lagi, terakhir baru masukkan bawang merah. Jika agak kesulitan menghaluskan bawang merah, anda bisa memarutnya terlebih dahulu (jangan lupa memberi alas daun pisang pada parutan supaya parutannya nggak bau bawang) kemudian mencampurkannya dalam ulegan
  • Gunakan gula merah yang berwarna gelap untuk memberikan warna yang cantik
  • Sisir halus gula merah dan pastikan gula larut dengan baik dalam santan, dalam resep mb Diah Didi, gula tidak disisir tapi langsung dimasukkan dalam bentuk bongkahannya dan diletakkan didasar kuali/panci bersama dengan bumbu lainnya. Waktu pertama kali membuat gudeg, saya melakukan hal yang sama, namun ternyata gula menjadi berkaramel dibagian bawah panci dan menjadi noda gosong yang sangat susah dihilangkan. Jika anda ingin memasukkan gula dalam bentuk bongkahan, maka pastikan untuk mengaduk lebih sering agar gula yang telah larut tidak mengendap didasar kuali/panci sehingga menjadi karamel. Jika anda menyisir gula terlebih dahulu, maka hal tersebut tidak perlu dilakukan.
  • Gunakan api kecil ketika memasak gudeg sehingga bumbu benar-benar meresap kedalam nangka.
  • Jika menggunakan daun jati, saya merobeknya menjadi 4 bagian kemudian menatanya secara bertingkat dengan menumpuk nangka diatas setiap lembarnya agar warna merata.
  • Gudeg akan terasa lebih enak jika dimasak menggunakan kuali dari tanah liat, tapi jika tidak punya (seperti saya), panci biasa juga boleh.
  • Untuk sambal goreng kereceknya, gunakan kerecek (kerupuk kulit yang berkualitas baik)
  • Untuk opor, lebih enak kalau pake ayam kampung ya (tapi saya pakai ayam potong biasa)

Semoga tipsnya membantu bunda untuk bisa sukses membuat gudeg di rumah, oke ini dia  resep selengkapnya yang sudah saya ubah sedikit sesuai dengan yang saya lakukan..

Membuat gudeg
Bahan:

  • 1 kg nangka muda, iris kecil sesuai selera
  • 6 lembar daun salam
  • 3 cm lengkuas
  • 2 batang sereh, memarkan
  • 3 lembar daun jeruk, sobek-sobek
  • 100-150 gram gula merah atau sesuaikan dengan selera (pilih yang berwarna gelap)
  • 4 kantong teh hitam, seduh dengan 150ml air mendidih atau 1-2 lembar daun jati
  • 1,5-2 liter santan (kurang tau takaran pastinya berapa, yang penting passtikan semua nangka terendam)


Bumbu halus:

  • 50 gram bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 8 butir kemiri
  • 1 sdt ketumbar

Cara membuat:
  1. Siapkan panci (kuali), masukkan bumbu halus dan semua bahan kecuali nangka dan santan. 
  2. Tuang santan secukupnya dan aduk hingga gula merah benar-benar larut.
  3. Masukkan nangka, lalu tuang sisa santan hingga nangka terendam santan. Jika anda menggunakan daun jati, potong daun menjadi 4 bagian, masukkan 1/4 bagian nangka, lalu tutupi dengan daun jati, kemudian letakkan 1/4 bagian nangka diatasnya, lalu tutup lagi dengan daun jati, lakukan hingga nangka habis baru kemudian tuang santan.
  4. Masak di atas api kecil (cara ini disebut dengan slow cooking) minimal 4 jam. Jika anda ingin gudeg yang lebih kering, lanjutkan memasak hingga kuah benar-benar habis atau sesuaikan dengan selera anda. 


Membuat opor

Bahan:

  • 1/2 ekor ayam pejantan atau ayam kampung (saya pakai ayam potong aja)
  • 5 buah tahu goreng
  • 3 butir telur rebus
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang sere
  • 2 cm lengkuas
  • 1 lembar daun jeruk purut
  • 800-1000 ml santan
  • garam/kaldu bubuk secukupnya
  • gula merah secukupnya

Bumbu halus:

  • 8 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 4 butir kemiri
  • 1/2 sendok teh ketumbar
    Catatan: karena bumbu sama, saya membuat bumbu gudeg dan opor sekaligus

Cara membuat:
  1. Tumis bumbu halus hingga harum
  2. Tambahkan daun salam, serei, lengkuas dan daun jeruk, masak hingga layu
  3. Masukkan ayam, masak hingga berubah warna
  4. Tuangi santan dan beri garam/kaldu bubuk dan gula merah, masak dengan api kecil hingga ayam empuk kemudian masukkan tahu dan telur, lanjutkan masak hingga kuah mengental

Membuat sambal goreng kerecek

Bahan:
  • 50 gram kerecek yang bagus
  • 100 gram kacang tolo (saya hanya 50 gram)
  • 200 gram tempe potong kotak kecil (saya tidak pakai) 
  • 800 ml santan
  • garam/kaldu bubuk secukupnya
  • gula merah secukupnya

Bumbu:
  • 8 butir bawang merah, iris tipis
  • 3 siung bawang putih, iris tipis
  • Cabai merah sesuai selera, haluskan

Cara membuat:
  1. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai matang dan harum
  2. Masukkan cabai merah halus dan tumis hingga benar-benar matang
  3. Tuang santan, tunggu hingga mendidih sambail diaduk agar tidak pecah
  4. Masukkan kerecek, tekan-tekan agar menyerap santan dan menjadi lembek
  5. Masukkan kacang tolo dan tempe serta bumbu yang lain, masak hingga bumbu meresap. Angkat.

Jadi deh gudeg komplitnya!!! Mungkin ada yang ngeri duluan lihat bahan dan prosesnya
sepertinya panjang banget, tapi setelah dilakukan ternyata simple aja kok, percaya deh..
So selamat mencoba dan happy cooking ya ^_^..

No comments:

Post a Comment

//--tambahan anti ctrl+p //--Eof