Tuesday, June 30, 2015

Kue Bangket (Biskuit Tradisional) Yang Lumer di Mulut

Bismillahhirrahmanirrahim, Assalamua'alaikum ^_^


Sebelumnya banyak juga teman-teman yang request kue kering, secara ya ini bulan Ramadhan jadi pada mau persiapan buat hari Idul Fitri nanti. Lebaran memang identik dengan kue kering, disetiap rumah pasti menghidangkan aneka kue ini minimal dua jenis. Bagi yang malas atau tidak punya waktu membuatnya biasanya langsung beli aja yang sudah jadi. Sekarang ini banyak ditawarkan berbagai jenis kue kering dengan variasi yang sangat beragam, jadi sebenarnya anda tidak perlu repot. Tapi beberapa hal yang selalu jadi pertimbangan (saya) jika ingin membeli kue kering jadi yang banyak dijual ditoko-toko itu adalah:

  1. Apakah bahan yang digunakan aman? Sekarang ini banyak produsen yang produknya mengguanakan bahan-bahan yang berkualitas jelek dan menambahkan bahan-bahan non pangan untuk menurunkan biaya produksi sehingga dapat meraup untung lebih banyak, contohnya penggunaan pengawet boraks dan pewarna tekstil. Untuk kuker yang harganya murah meriah, anda patut waspada.
  2. Memang tidak semua produsen berlaku curang, ada juga yang menggunakan bahan-bahan yang memang berkualitas, namun biasanya harga setoples plastik kecilnya cukup mahal, sehingga kuantitasnya yang sedikit membuat (saya) jadi enggan membelinya.
  3. Walaupun bentuknya beragam dan cantik-cantik, namun dari segi rasa biasanya sama kecuali bahannya berbeda seperti penambahan kacang dan jenis tepung yang digunakan.

Jika beberapa hal diatas merupakan pertimbangan anda juga, kenapa mulai sekarang tidak mencoba membuat kue kering dirumah? memang memakan waktu dan butuh ketelatenan, tapi menurut saya kita lebih menghemat pengeluaran, membuat lebih banyak dan menyesuaikan dengan selera keluarga.

Nah sekarang balik ke resep kuker yang saya mau share kali ini. Tapi sebelumnya saya mau mengoreksi keterangan yang saya pernah tulis di post Giant Cookies. Ternyata cookies, biskuit dan kue kering itu sama aja ya hanya variasi penamaan aja. Okeh lanjut, biskuit bangket merupakan kue tradisional Melayu. Bisa dengan mudah ditemukan di Semenanjung Malaysia dan Sumatera, terutama Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Sumatera Barat. Kue bangket menjadi salah satu kue khas yang disajikan pada momen Hari Raya Idul Fitri. Bahkan orang Tionghoa di daerah-daerah tersebut juga menjadikan kue bangket ini sebagai salah salah kue khas yang disajikan pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga di sini terjadi semacam silang budaya yang erat dan harmonis antara etnis Melayu dan Tionghoa. Selain kue bangket, kue ini kadang disebut kue bangkit atau kue semprit (nama bisa lain disetiap daerah dan walaupun nama kue sama, bisa saja kue yang dimaksud berbeda). Kue bangket saat ini sudah banyak sekali varian rasanya, seperti bangket susu, bangket pandan, bangket durian, bangket kelapa, bangket coklat, bangket kacang, sampai bangket susu bandrek juga ada. Anda bisa memodifikasi sendiri di rumah. Meskipun memiliki berbagai macam varian, satu hal yang sama adalah kue ini menggunakan tepung sagu (tapioka) yang di sangrai terlebih dahulu, so it's gluten free ya jadi lebih sehat.


Jujur ini adalah kue bangket pertama saya hehehe... yah walaupun penampakannya tidak seperti yang diharapkan, tapi rasanya uenak lhoo... (pake banget). Resepnya saya nyontek punyanya mbak Hesti (yang bisa dilihat disini http://goo.gl/aHZjsr) yang membuat variasi bangket coklat dengan kacang mede. Melihat penampakannya yang cantik saya jadi ngiler dan ingin segera mengeksekusi. Tapi lama setelahnya baru bisa dilaksanakan karena saya baru nemu yang namanya tepung sagu. Sudah nyari ke beberapa swalayan, nyari di alfamart, ke pasar tradisional ternyata nggak nemu juga, akhirnya nemu juga di toko bahan kue langganan itu pun saya sudah bolak balik 3x dan dikali ke 4 ternyata tepungnya baru ready, itu pun sebenarnya saya sudah hopeless n nggak niat nyari tepung itu. Emang kadang sesuatu yang pas nggak dicari, ada, pas giliran dicari eh malah susahnya minta ampun. Dan yang bikin tambah geregetan adalah ternyata tepung sagu ada di Indomaret, karena di Alfamart nggak ada, maka saya beranggapan bahwa di Indomaret juga nggak ada.


Padahal sebenarnya bisa buat dari dulu-dulu ni kue kalau saya nggak keberatan nyari di sebelahnya (Alfamart dan Indomaret biasanya kan berjejer ya atau jaraknya nggak jauh). Walaupun penampakannya nggak secantik punya mbak Hesti, tapi rasanya benar-benar suka deh. Secara tekstur hampir mirip dengan bangkiak (kue khas Banyuwangi). Rasa coklat plus kacang mede yang krenyes krenyes, wah... klop deh pokoknya. Tapi punyaku dipermukaannya ada lapisan tipis yang pecah-pecah, binggung juga ya kenapa bisa begitu. Mungkin saya terlalu lama menyangrai tepungnya karena diresep disebutkan sampai daun pandannya layu, dan saya sangrai sampai daun pandannya kering. Kayaknya perlu konsultasi nih dengan mbak Hesti. Well tapi kue satu ini recomended banget untuk jadi kue lebaran nanti. Jika kacang mede dirasa terlalu mahal atau susah dicari yang sudah dalam bentuk cincangan, bisa diganti dengan kacang biasa kok. Sedangkan bahan-bahan lainnya mudah didapat (tepung sagunya coba cari di Indomaret ya hehehe..). Yuk coba buat..

Bahan:

  • 225 gr tepung sagu (sangrai dengan daun pandan hingga daun layu)
  • 20 gr coklat bubuk
  • 125 gr margarin
  • 70 gr gula halus
  • 1 butir kuning telur
  • 1/4 kaleng susu kental manis (kurang lebih 90-100ml)
  • 1/2 sdt vanili bubuk (saya skip)
  • 75 gr kacang mede, sangrai dan blender kasar (saya memakai yang sudah dicacah)

Cara membuat:

  1. Kocok mentega dan gula halus sampai lembut


  2. Masukkan kuning telur, tambahkan susu dan vanili. Kocok sebentar saja.
  3. Masukkan tepung dan coklat bubuk yang telah diayak bersama sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan


  4. Tambahkan kacang mede, aduk rata.



  5. Giling dengan ketebalan sekitar 1/2 cm. Cetak dengan cookie cutter (bentuknya sesuai selera)

  6. Taruh di talam beroles margarin. Panggang dalam oven bersuhu 150 derajad Celcius kurang lebih 15-20 menit. Angkat dan dinginkan.


Nah mudahkan, selamat mencoba dan happy baking ^_^

No comments:

Post a Comment

//--tambahan anti ctrl+p //--Eof